Kalender Masehi dan Hijriah adalah dua sistem penanggalan yang umum digunakan di Indonesia. Mungkin kamu pernah bertanya-tanya mengapa hari raya keagamaan Islam seperti lebaran tidak selalu jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya, dan cenderung terjadi lebih cepat dari tahun sebelumnya? Jawabannya terletak pada perbedaan sistem penanggalan pada kalender Masehi dan Hijriah.
Mengapa Kalender Masehi dan Hijriah Berbeda?
Perbedaan mendasar antara Kalender Masehi dan Hijriah terletak pada dasar perhitungan waktu yang digunakan. Kalender masehi, seperti yang sudah kami bahas dalam artikel ini, berpatokan pada peredaran Bumi mengelilingi matahari. Di sisi lain, kalender Hijriah, yang juga dikenal sebagai kalender umat muslim, berpatokan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Akibat perbedaan objek acuan, sistem perhitungan kedua kalender ini pun berbeda, sehingga menghasilkan jumlah hari dan bulan yang berbeda pula. Dalam kalender Masehi, jumlah harinya adalah 365 dan 366 hari (di tahun kabisat). Jumlah ini kemudian dibagi menjadi 12 bulan. Namun, karena siklus perputaran matahari dalam satu bulan bervariasi, maka jumlah hari dalam satu bulan pun berbeda-beda, yaitu 28, 29, 30, dan 31 hari.
Sementara itu, dalam kalender Hijriah, jumlah harinya lebih sedikit, yaitu hanya 354 atau 355 hari, atau 11 hari lebih pendek dari siklus kalender matahari. Mengapa demikian? Itu karena bulan hanya membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk mengelilingi bumi. Namun, dilakukan penyesuaian dalam perhitungan penanggalannya, di mana jumlah hari dalam setiap bulan diselang-seling antara 29 dan 30 hari. Itulah sebabnya dalam bulan Ramadhan, kadang kita hanya berpuasa selama 29 hari dan kadang juga 30 hari.
Perbedaan Antara Kalender Masehi dan Hijriah
Perbedaan antara kalender Masehi dan Hijriah tidak sebatas pada acuan dan jumlah hari saja. Agar lebih jelas, mari kita lihat perbedaan lengkap antara kedua jenis kalender ini:
Dasar Perhitungan
- Kalender Masehi: Berdasarkan pergerakan Matahari (kalender surya). Satu tahun terdiri dari 365 atau 366 hari yang dibagi menjadi 12 bulan.
- Kalender Hijriah: Berdasarkan pergerakan Bulan (kalender lunar). Satu tahun terdiri dari sekitar 354 atau 355 hari, juga dibagi menjadi 12 bulan.
Penamaan
- Kalender Masehi: Masehi berasal dari bahasa Ibrani yaitu Mesias atau Mesiah, yang merujuk pada Yesus Kristus. Penanggalan ini dimulai dari tahun kelahiran Yesus, sehingga dikenal juga sebagai Anno Domini (AD) yang berarti “pada Tahun Tuhan” dalam bahasa Latin.
- Kalender Hijriah: Nama “Hijriah” diambil dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa ini dijadikan sebagai awal penanggalan dalam kalender Islam.
Nama Bulan
- Kalender Masehi: Berasal dari bahasa Latin dan Romawi Kuno, seperti Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.
- Kalender Hijriah: Nama bulan memiliki makna keislaman, dimulai dari Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulqaidah dan Zulhijjah.
Penggunaan
- Kalender Masehi: Digunakan secara global sebagai sistem penanggalan resmi di berbagai negara, termasuk untuk keperluan administratif, pendidikan, dan ekonomi.
- Kalender Hijriah: Digunakan oleh umat Islam untuk menentukan tanggal-tanggal penting keagamaan, seperti awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
Kalender Masehi dan Hijriah sama-sama digunakan untuk mengatur waktu, meski memiliki banyak perbedaan. Kalender Masehi, yang lebih bersifat universal, digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari. Sementara itu, Kalender Hijriah lebih banyak digunakan untuk mengatur waktu ibadah seperti pelaksanaan ibadah Haji dan Lebaran. Perbedaan ini muncul karena perbedaan dalam objek acuan perhitungan waktu, yaitu matahari dan bulan.
Cari Template Kalender Siap Cetak? Dapatkan Hanya di Kalender99!
Kami menyediakan template kalender Masehi, yang sudah dilengkapi dengan penanggalan Hijriah, jadwal shalat dan tanggal merah yang akurat. Dengan desain yang menarik, template ini cocok untuk berbagai kebutuhan, baik di rumah maupun di kantor. Template ini sudah siap cetak tapi bisa juga diedit. Ini cocok buat Anda yang ingin menambahkan foto atau konten promosi lainnya bisa juga. Klik di sini untuk order kalender kantor, kalender jadwal shalat, kalender Liturgi!
Referensi:
Gramedia: Sejarah dan Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah
NU Online: Mengenal Perbedaan Dasar Perhitungan Kalender Hijriah dan Masehi